Assalamualaikum anak-anaku sekalian...
SIFAT-SIFAT KOLOID
Guru bidang study : Siti Maysaroh, S.Pd
Mata pelajaran : Kimia
Kelas : XI IPA3
Materi : KOLOID
KD : 3.8 Memahami dan menerapkan konsep koloid dalam kehidupan sehari-hari
Tujuan Pembelajaran : Diharapkan siswa setelah mempelajari jenis-jenis koloid dapat menjelaskan sifat-sifat koloid tersebut dengan benar.
Assalamualaikum....
Apa kabarnya anakku sekalian, mudah-mudahan dalam keadaan terjaga iman islamnya, semoga selalu bersemangat dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh ini.
PENDAHULUAN
Saat pagi hari sering kali saat matahari mulai naik, maka dari celah pentilasi rumah terkadang ada seberkas cahaya yang masuk. Pernahkah kalian mengamati apa yang nampak ditengah-tengah cahaya tersebut? maka akan terlihat partikel koloid dari debu yang bergerak ditengah-tengah sorotan cahaya tersebut. Hal tersebut merupakan contoh sifat koloid yang dapat kita amati secara langsung secara faktual.
Ada beberapa cara untuk mengenali suatu sistem koloid. Salah satu cara yang sangat sederhana adalah dengan menjatuhkan seberkas cahaya kepada obyek. Larutan sejati meneruskan cahaya (transparan), sedangkan koloid menghamburkannya. Oleh karena itu, berkas cahaya yang melalui koloid dapat diamati dari arah samping walaupun partikel koloidnya sendiri tidak tampak. Jika partikel terdispersinya juga keliatan, maka sistem itu bukan koloid melainkan suspensi.
Untuk dapat memahami lebih dalam mengenai efek Tyndall pada koloid perhatikan pada gambar partikel larutan dan koloid ketika dikenai oleh berkas cahaya yang jika dilihat dari submikroskopis.
Terhamburnya cahaya oleh partikel koloid disebut dengan Efek Tyndall. Partikel koloid dan suspensi cukup besar untuk dapat menghamburkan sinar, sedangkan partikel-partikel larutan berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat menghamburkan sinar.
Efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari dapat kita amati misalnya:
a. Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut
b. Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap/berdebu
c. Berkas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi hari yang berkabut
Jika dispersi koloid diamati di bawah mikroskop dengan pembesaran yang tinggi akan tampak adanya adanya partikel yang bergerak dengan arah yang acak (tak beraturan). Gerakan-gerakan tersebut mempunyai lintasan lurus. Gerakan partikel koloid dengan lintasan lurus dan arah yang acak disebut dengan Gerak Brown.
Terjadinya gerak Brown ini diakibatkan adanya tumbukan partikel-partikel pendispersi terhadap partikel terdispersi sehingga partikel terdipersi akan terlontar. Lontaran tersebut akan mengakibatkan partikel terdispersi menumbuk partikel terdispersi yang lain sehingga partikel yang tertumbuk akan terlontar. Kejadian tersebut berulang secara terus-menerus. Hal ini terjadi akibat ukuran partikel terdispersi yang relatif besar dibandingkan fase pendispersinya.
Gerak Brown mengakibatkan partikel-partikel koloid relatif stabil meskipun ukurannya relatif besar, sebab dengan adanya partikel yang bergerak secara terus-menerus, pengaruh dari gaya gravitasi menjadi kurang berarti.
Uji Kepaham
Pernahkah kalian berkendara saat kabut menyelimuti jalan? Jika hal itu terjadi maka akan berbahaya dan sulit bagi pengendara melaluinya karena jika kabut menyelimuti dan lampu kendaraan dinyalakan cahaya lampu tetap tidak dapat menembus nya dengan mudah, Apakah yang menyebabkan hal tersebut, berikan penjelasannya.
Komentar
Posting Komentar