Kelas 11 ips, pengertian teori asam basa

LARUTAN ASAM BASA

Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak menjumpai bahan-bahan yang bersifat asam dan basa. Secara umum, zat-zat yang berasa masam mengandung asam, misalnya asam sitrat pada jeruk, asam cuka, dan asam jawa. Basa umumnya memiliki sifat yang licin sepertis abun dan pasta gigi.

Dilaboratorium, asam dan basa sederhana dapat dikenali dengan menggunakan kertas lakmus. Dalam larutan asam, kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah, sedangkan dalam larutan basa, kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru. Larutan asam memiliki pH (derajad keasaman) kurang dari 7 sedangkan basa memiliki pH lebih dari 7.

 

II.                Materi

*             Teori Asam-Basa Arrhenius

Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+. Dengan kata lain pembawa sifat asam adalah ion H+. Asam Arrhenius dapat dirumuskan sebagai HxZ dan dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut :

HxZ                 xH+(aq) + Zx-(aq)

 

Menurut Arrhenius, basa  adalah senyawa yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH-). Jadi, pembawa sifat basa adalah ion (OH-). Basa Arrhenius merupakan hidroksida logam, dapat dirumuskan sebagai M(OH)x, dan dalam air mengion sebagai berikut:

M(OH)x                      Mx+(aq) + xOH-(aq)

          Jumlah ion H yang dapat dihasilkan oleh satu molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion negatif yang terbentuk dari asam setelah melepas ion H  disebut ion sisa asam.

 

*             TeoriAsam-BasaBronsted-Lowry

MenurutBronsteddan Lowry, asamadalahspesi yang memberi proton, sedangkanbasaadalahspesi yang menerima proton padasuatureaksipemindahan proton.

                      H+

 

HCl(aq)    +   H2O(l)                    Cl-(aq)   +   H3O+(aq)

 

Jadi pada persamaan diatas, H2O berlaku sebagai basa karena menerima proton dari HCl. Asam merupakan donor proton dan basa merupakan akseptor proton.

Konsep asam-basa dari Bronsted dan Lowry ini lebih luas daripada konsep asam-basa Arrhenius karena:

a.    Konsepasam-basadariBronsted-Lowry tidakterbatasdalampelarut air, tetapijugamenjelaskanreaksiasam-basadalampelarut lain ataubahkanreaksitanpapelarut.

b.   AsamdanbasadariBronsted-Lowry tidakhanyaberupamolekultetapidapatjugaberupakationatau anion. Konsepasam-basadariBronsted-Lowry dapatmenjelaskan, misalnya, sifatasamdari NH4Cl. Dalamhal NH4Cl yang bersifatasamadalah ion NH4+karenadalam air dapatmelepas proton.

 

*             TeoriAsam-Basa Lewis

Lewis mendefinisikanasamdanbasaberdasarkanserahterimapasangan electron.Asammerupakanakseptorpasangan electron danbasamerupakan donor pasangan electron.

 

 

 


3N:    +    H+                 NH4+

Pada persamaan reaksi diatas, NH­3 adalah suatu basa karena memberikan pasangan elektron, sedangkan ion H+ adalah suatu asam karena menerima pasangan elektron. Semua asam-basa Arrhenius maupun asam-basa Bronsted-Lowry memenuhi definisi asam-basa Lewis.

Konsep asam-basa Lewis dapat menjelaskan reaksi-reaksi yang bernuansa asam-basa meskipun tidak melibatkan proton (ion H+), misalnya reaksi antara oksida basa dengan oksida asam

III.             Rangkuman

Lakmus merupakan indicator asam-basasintesis/ buatan yang sering digunakan untuk mengidentifikasi sifat asam-basa larutan.Lakmus merah akan berubah warna menjadi biru dalam larutan basa sedangkan lakmus biru akan berubah merah dalam larutan asam.

Tidak hanya indicator buatan saja yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi sifat asam-basa suatu larutan, tetapi bahan alami pun dapat digunakan sebagai indicator asam-basa.Namun tidak semua tumbuhan dapat menjadi indikator yang baik.Hanya tumbuhan dengan warna ektrak yang mencolok yang dapat dijadikan sebagai indikator yang baik, karna pada kelopak bunga tumbuhan memiliki pigmen sehingga ketika diekstrak menghasilkan berbagai warna.

Indikator asam-basa  yang  baik dapat memperlihatkan warna berbeda dalam larutan yang bersifat asam dan larutan yang bersifat basa

Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+. Dengan kata lain pembawa sifat asam adalah ion H+.Sedangkanbasa  adalah senyawa yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH-). Jadi, pembawa sifat basa adalah ion (OH-)

MenurutBronsteddan Lowry, asamadalahspesi yang memberi proton, sedangkanbasaadalahspesi yang menerima proton padasuatureaksipemindahan proton.

Menurut Lewis, asammerupakanakseptorpasangan electron danbasamerupakan donor pasangan electron.

Catatan: Sebagai daftar hadir silahkan isi nama dan kelas dikolom komentar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelas XI ipa 1,XI ipa 4 Menghitung pH larutan penyannga, kelas XI Ipa

Kelas XI ipa 1, pengertian larutan penyangga

Persen massa, kelas X ipa 5