Nama guru b. study : siti Maysaroh, S.Pd
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : X IPS 2
Materi Pokok : Metode Ilmiah
Assalamualikum anak-anaku sekalian..
Bagaimana kabar kalian? semoga kalian semua dalam keadaan baik dan terjaga sholat 5 waktunya diawal waktu ya...., dan jangan lupa untuk selalu mengerjakan sholat duha secara istiqomah sebelum memulai pjj kalian. Semoga kita semua terhindar dari virus corona dan dimudahkan dalam segala hal kebaikan. Aamiin...
Untuk materi ke dua yang akan kita pelajari bersama : Metode ilmiah yang sebelumnya kita pelajari pengenalan Ilmu kimia.
Langkah pertama silahkan bentuk kelompok. Untuk memudahkan kalian ibu arahkan agar kelompok dibentuk berdasarkan urutan absen. ( Kelompok I. absen no 1 sampai dengan 6, Kelompok II. absen no.7-12, Kelompok III absen no.13-18, Kelompok IV absen no.19-25, Kelompok V absen no. 26-32) jika ada penambahan siswa maka masukan keklompok yang masih berjumlah 6 ya.
Langkah ke dua Masing-masing anggota kelompok saling berdiskusi dan berbagi tugas untuk dapat membuat tulisan dan presentasi yang baik, yaitu yang jelas dan rinci untuk menerangkan mulai dari pengertian, tahap-tahapnya dan contoh penerapannya sesuai dengan beberapa kata kunci atau point yang ibu berikan dibawah ini. Referensi dapat melihat buku cetak, bloger atau dari internet.
-Tulisan hasil karya kelompok ( secreanshot) tuliskan nama-nama anggota kelompok yang ikut andil dalam penyelesaian tugas.
-Presentasi berupa voice note penjelasan dari isi tulisan, cukup perwakilan dari salah satu kelompok.
Masing-masing perwakilan kelompok mengirimkan voice note tersebut dan SS ke grup kelas, ibu tunggu pengupulkan sebelum waktu asar ya.
A. Metode Ilmiah
1. Definisi metode ilmiah
Kata metode berasal dari bahasa yunani methodos yang merupakan gabungan dari kata depan meta (menuju, melalui, mengikuti,) dan kata benda hodos (jalan, cara, arah). Metode Ilmiah berarti cara bertindak menurut system aturan tertentu. Jadi Metode ilmiah adalah suatu langkah-langkah untuk memecahkan masalah yang dilakukan secara sistematis dan terkontrol serta didasarkan pada data sederhana.
Gambar 1 dan 2. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat fenomena terjadinya perkaratan pada besi atau paku.Hal ini dapat dijelaskan secara ilmiah menggunakan metode ilmiah.
2. Tahap-tahap metode ilmiah
Metode ilmiah berawal dari adanya permasalahan yang diperoleh terhadap gejala-gejala (fenomena) yang terjadi,
|
Di dalam menjelaskan suatu gejala alam, terdapat langkah-langkah metode ilmiah yang meliputi kegiatan merumuskan masalah, mengamati, membuat hipotesis, melakukan eksperimen, dan membuat kesimpulan, (beberapa tahap ada yang tidak perlu dituliskan dalam tahap-tahapnya walaupun dalam praktiknya hal tersebut tetap dilakuakn) seperti merancang percobaan, menentukan variabel atau objek yang akan diteliti atau menganalisis.
Bagan 1.Tahap-tahap secara lengkap metode ilmiah a. MerumuskanMasalah Merumuskan masalah adalah langkah awal dalam melakukan penelitian atau percobaan.Masalah bersumber dari fenomena atau gejala-gejala alam yang tidak mempunyai jawaban. Masalah dapat berupa hal-hal yang menarik untuk diketahui dan dipecahkan. Identifikasi awal terhadap masalah harus terlebih dahulu dilakukan sebelum merumuskan masalah. Rumusan masalah biasanya dituliskan dalam kalimat Tanya apa, mengapa, bagaimana. b. Melakukan pengamatan Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan banyak informasi yang direkam dalam bentuk catatan pengamatan. Data yang diperoleh dapat berupa data kualitatif yaitu data yang tidak dapat dinyatakan dalam angka dan data kuanntitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Namun data kuantitatif lebih sering digunakan dibandingkan data kualitatif Karena data kuantitatif lebih banyak informasi. c. Menyusun hipotesis Dari data dapat dipelajari fenomena secara utuh untuk mengambil kesimpulan yang bersifat sementara yang disebut hipotesis. Hipotesis hanya merupakan jawaban sementara yang masih memerlukan pembuktian melalui eksperimen. d. Menentukan variabel Sebuah variabel dalam penelitian ilmiah adalah fenomena yang akan atau tidak akan terjadi sebagai akibat adanya fenomena lain. Variabel penelitian sangat perlu ditentukan agar masalah yang diangkat dalam sebuah penelitian ilmiah menjadi jelas dan terukur. Ada 3 jenis variabel yang dapat ditentukan saat melakukan suatu penelitian. Variabel bebas, variabel kontrol, dan variabel terikat. Variabel bebas atau juga disebut variabel manipulasi adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas berfungsi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variabel lain. Contohnya : pada penelitian “Faktor yang mempengaruhi buah mangga”. Kita dapat menentukan variabel bebasnya yaitu jenis pupuk, luas lahan, jenis insektisida, karena variabel tersebut bisa mempengaruhi atau member pengaruh pada variabel lain. Variabel terikat merupakan variabel respon atau hasil, variabel yang merupakan sebuah aspek yang diamati untuk perilaku sebuah obyek penelitian yang telah diberikan stimulus. Variabel terikat merupakan faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan efek dari variabel bebas. Efek tersebut dapat berupa faktor yang muncul, menghilang, atau faktor-faktor lain yang bervariasi bergantung pada apa yang telah peneliti lakukan pada variabel bebas. Variabel ini merupakan variabel yang akan berubah sebagai sebuah hasil dari perubahan variabel bebas. Contoh: jika peneliti hendak mengungkap “pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa”, maka yang menjadi variabel terikatnya adalah “prestasi belajar siswa”. Variabel ini disebut sebagai variabel terikat karena tinggi ataupun rendahnya prestasi beljar siswa tergantung dan dipengaruhi oleh variabel motivasi belajar. Variabel kontrol merupakan variabel yang dibatasi atau dikendalikan pengaruhnya di dalam hal tertentu. Hal ini mengakibatkan variabel kontrol tidak berpengaruh atau berefek terhadap gejala yang sedang diteliti. Dengan kata lain, pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Di dalam beberapa penelitian, variabel ini tidak secara eksplisit dinyatakan, namun pada penelitian tertentu yang lebih bersifat eksperimental, pengendalian variabel ini merupakan hal yang cukup krusial. Hal ini biasanya dilakukan untuk mengurangi kerumitan atau kompleksitas permasalahan yang tengah diteliti selain dipakai dalam penelitian eksperimental, variabel kontrol juga sering digunakan oleh para peneliti ketika melakukan penelitian yang bersifat membandingkan. Sebagai contoh, pada penelitian “pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau”, dapat ditentukan variabel bebasnya adalah intensitas/jumlah cahaya matahari, variabel terikatnya adalah laju pertumbuhan tanaman kacang hijau. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai, maka ada beberapa variabel yang harus dibuat tetap atau terkontrol, seperti jumlah pupuk dan jumlah air yang diberikan. e. Melakukan eksperimen Eksperimen dilakukan untuk membuktikan hipotesis. Pada tahap ini dikumpulkan data berupa data hasil eksperimen dalam bentuk catatan eksperimen, uraian, tabel, grafik, dsb. Untuk mendapatkan hasil eksperimen yang valid, harus disusun langkah-langkah eksperimen yang terstruktur, sesuai dengan tujuan percobaan yang ditetapkan. f. Membuat kesimpulan Kesimpulan dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari eksperimen dan dianalisis. Kesimpulan yang diperoleh digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan benar. Kesimpulan dapat digunakan menjawab permasalahan. Apabila kesimpulan tidak sesuai dengan hipotesis maka dapat dilakukan peninjauan ulang terhadap penelitian atau percobaan.
3. Penerapan Metode Ilmiah dalam Kehidupan Sehari-hari Metode ilmiah dapat digunakan untuk memecahkan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kimia dalam kehidupan sehari-hari. Kunci dari pada metode ilmiah adalah untuk memecahkan masalah. Misalnya bagaimana seorang peneliti ingin menanggulangi pencemaran air atau bagaimana cara menanggulangi banjir.
|
|
Komentar
Posting Komentar