10 IPA 1 dan 3pert ke 2
B. Metode Ilmiah
B. Tahap-tahap metode ilmiah
a. MerumuskanMasalah Merumuskan masalah adalah langkah awal dalam melakukan penelitian atau percobaan.Masalah bersumber dari fenomena atau gejala-gejala alam yang tidak mempunyai jawaban. Masalah dapat berupa hal-hal yang menarik untuk diketahui dan dipecahkan. Identifikasi awal terhadap masalah harus terlebih dahulu dilakukan sebelum merumuskan masalah. Rumusan masalah biasanya dituliskan dalam kalimat Tanya apa, mengapa, bagaimana.
b. Melakukan pengamatan Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan banyak informasi yang direkam dalam bentuk catatan pengamatan. Data yang diperoleh dapat berupa data kualitatif yaitu data yang tidak dapat dinyatakan dalam angka dan data kuanntitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Namun data kuantitatif lebih sering digunakan dibandingkan data kualitatif Karena data kuantitatif lebih banyak informasi.
c. Menyusun hipotesis Dari data dapat dipelajari fenomena secara utuh untuk mengambil kesimpulan yang bersifat sementara yang disebut hipotesis. Hipotesis hanya merupakan jawaban sementara yang masih memerlukan pembuktian melalui eksperimen.
d. Menentukan variabel Sebuah variabel dalam penelitian ilmiah adalah fenomena yang akan atau tidak akan terjadi sebagai akibat adanya fenomena lain. Variabel penelitian sangat perlu ditentukan agar masalah yang diangkat dalam sebuah penelitian ilmiah menjadi jelas dan terukur. Ada 3 jenis variabel yang dapat ditentukan saat melakukan suatu penelitian. Variabel bebas, variabel kontrol, dan variabel terikat. Variabel bebas atau juga disebut variabel manipulasi adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas berfungsi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variabel lain.
Contohnya : pada penelitian “Faktor yang mempengaruhi buah mangga”. Kita dapat menentukan variabel bebasnya yaitu jenis pupuk, luas lahan, jenis insektisida, karena variabel tersebut bisa mempengaruhi atau member pengaruh pada variabel lain. Variabel terikat merupakan variabel respon atau hasil, variabel yang merupakan sebuah aspek yang diamati untuk perilaku sebuah obyek penelitian yang telah diberikan stimulus. Variabel terikat merupakan faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan efek dari variabel bebas. Efek tersebut dapat berupa faktor yang muncul, menghilang, atau faktor-faktor lain yang bervariasi bergantung pada apa yang telah peneliti lakukan pada variabel bebas. Variabel ini merupakan variabel yang akan berubah sebagai sebuah hasil dari perubahan variabel bebas. Contoh: jika peneliti hendak mengungkap “pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa”, maka yang menjadi variabel terikatnya adalah “prestasi belajar siswa”. Variabel ini disebut sebagai variabel terikat karena tinggi ataupun rendahnya prestasi beljar siswa tergantung dan dipengaruhi oleh variabel motivasi belajar. Variabel kontrol merupakan variabel yang dibatasi atau dikendalikan pengaruhnya di dalam hal tertentu. Hal ini mengakibatkan variabel kontrol tidak berpengaruh atau berefek terhadap gejala yang sedang diteliti. Dengan kata lain, pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Di dalam beberapa penelitian, variabel ini tidak secara eksplisit dinyatakan, namun pada penelitian tertentu yang lebih bersifat eksperimental, pengendalian variabel ini merupakan hal yang cukup krusial. Hal ini biasanya dilakukan untuk mengurangi kerumitan atau kompleksitas permasalahan yang tengah diteliti selain dipakai dalam penelitian eksperimental, variabel kontrol juga sering digunakan oleh para peneliti ketika melakukan penelitian yang bersifat membandingkan. Sebagai contoh, pada penelitian “pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau”, dapat ditentukan variabel bebasnya adalah intensitas/jumlah cahaya matahari, variabel terikatnya adalah laju pertumbuhan tanaman kacang hijau. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai, maka ada beberapa variabel yang harus dibuat tetap atau terkontrol, seperti jumlah pupuk dan jumlah air yang diberikan.
e. Melakukan eksperimen Eksperimen dilakukan untuk membuktikan hipotesis. Pada tahap ini dikumpulkan data berupa data hasil eksperimen dalam bentuk catatan eksperimen, uraian, tabel, grafik, dsb. Untuk mendapatkan hasil eksperimen yang valid, harus disusun langkah-langkah eksperimen yang terstruktur, sesuai dengan tujuan percobaan yang ditetapkan.
f. Membuat kesimpulan Kesimpulan dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari eksperimen dan dianalisis. Kesimpulan yang diperoleh digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan benar. Kesimpulan dapat digunakan menjawab permasalahan. Apabila kesimpulan tidak sesuai dengan hipotesis maka dapat dilakukan peninjauan ulang terhadap penelitian atau percobaan.
3. Penerapan Metode Ilmiah dalam Kehidupan Sehari-hari Metode ilmiah dapat digunakan untuk memecahkan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kimia dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya bagaimana seorang peneliti ingin menanggulangi pencemaran air.
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF (UJI PEMAHAMAN)
- Definisi Metode Ilmiah Kata metode berasal dari bahasa yunani methodos yang merupakan gabungan dari kata depan meta (menuju, melalui, mengikuti,) dan kata benda hodos (jalan, cara, arah). Metode Ilmiah berarti cara bertindak menurut system aturan tertentu. Jadi Metode ilmiah adalah suatu langkah-langkah untuk memecahkan masalah yang dilakukan secara sistematis dan terkontrol serta didasarkan pada data empiris.
B. Tahap-tahap metode ilmiah
a. MerumuskanMasalah Merumuskan masalah adalah langkah awal dalam melakukan penelitian atau percobaan.Masalah bersumber dari fenomena atau gejala-gejala alam yang tidak mempunyai jawaban. Masalah dapat berupa hal-hal yang menarik untuk diketahui dan dipecahkan. Identifikasi awal terhadap masalah harus terlebih dahulu dilakukan sebelum merumuskan masalah. Rumusan masalah biasanya dituliskan dalam kalimat Tanya apa, mengapa, bagaimana.
b. Melakukan pengamatan Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan banyak informasi yang direkam dalam bentuk catatan pengamatan. Data yang diperoleh dapat berupa data kualitatif yaitu data yang tidak dapat dinyatakan dalam angka dan data kuanntitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Namun data kuantitatif lebih sering digunakan dibandingkan data kualitatif Karena data kuantitatif lebih banyak informasi.
c. Menyusun hipotesis Dari data dapat dipelajari fenomena secara utuh untuk mengambil kesimpulan yang bersifat sementara yang disebut hipotesis. Hipotesis hanya merupakan jawaban sementara yang masih memerlukan pembuktian melalui eksperimen.
d. Menentukan variabel Sebuah variabel dalam penelitian ilmiah adalah fenomena yang akan atau tidak akan terjadi sebagai akibat adanya fenomena lain. Variabel penelitian sangat perlu ditentukan agar masalah yang diangkat dalam sebuah penelitian ilmiah menjadi jelas dan terukur. Ada 3 jenis variabel yang dapat ditentukan saat melakukan suatu penelitian. Variabel bebas, variabel kontrol, dan variabel terikat. Variabel bebas atau juga disebut variabel manipulasi adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas berfungsi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variabel lain.
Contohnya : pada penelitian “Faktor yang mempengaruhi buah mangga”. Kita dapat menentukan variabel bebasnya yaitu jenis pupuk, luas lahan, jenis insektisida, karena variabel tersebut bisa mempengaruhi atau member pengaruh pada variabel lain. Variabel terikat merupakan variabel respon atau hasil, variabel yang merupakan sebuah aspek yang diamati untuk perilaku sebuah obyek penelitian yang telah diberikan stimulus. Variabel terikat merupakan faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan efek dari variabel bebas. Efek tersebut dapat berupa faktor yang muncul, menghilang, atau faktor-faktor lain yang bervariasi bergantung pada apa yang telah peneliti lakukan pada variabel bebas. Variabel ini merupakan variabel yang akan berubah sebagai sebuah hasil dari perubahan variabel bebas. Contoh: jika peneliti hendak mengungkap “pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa”, maka yang menjadi variabel terikatnya adalah “prestasi belajar siswa”. Variabel ini disebut sebagai variabel terikat karena tinggi ataupun rendahnya prestasi beljar siswa tergantung dan dipengaruhi oleh variabel motivasi belajar. Variabel kontrol merupakan variabel yang dibatasi atau dikendalikan pengaruhnya di dalam hal tertentu. Hal ini mengakibatkan variabel kontrol tidak berpengaruh atau berefek terhadap gejala yang sedang diteliti. Dengan kata lain, pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Di dalam beberapa penelitian, variabel ini tidak secara eksplisit dinyatakan, namun pada penelitian tertentu yang lebih bersifat eksperimental, pengendalian variabel ini merupakan hal yang cukup krusial. Hal ini biasanya dilakukan untuk mengurangi kerumitan atau kompleksitas permasalahan yang tengah diteliti selain dipakai dalam penelitian eksperimental, variabel kontrol juga sering digunakan oleh para peneliti ketika melakukan penelitian yang bersifat membandingkan. Sebagai contoh, pada penelitian “pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau”, dapat ditentukan variabel bebasnya adalah intensitas/jumlah cahaya matahari, variabel terikatnya adalah laju pertumbuhan tanaman kacang hijau. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai, maka ada beberapa variabel yang harus dibuat tetap atau terkontrol, seperti jumlah pupuk dan jumlah air yang diberikan.
e. Melakukan eksperimen Eksperimen dilakukan untuk membuktikan hipotesis. Pada tahap ini dikumpulkan data berupa data hasil eksperimen dalam bentuk catatan eksperimen, uraian, tabel, grafik, dsb. Untuk mendapatkan hasil eksperimen yang valid, harus disusun langkah-langkah eksperimen yang terstruktur, sesuai dengan tujuan percobaan yang ditetapkan.
f. Membuat kesimpulan Kesimpulan dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari eksperimen dan dianalisis. Kesimpulan yang diperoleh digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan benar. Kesimpulan dapat digunakan menjawab permasalahan. Apabila kesimpulan tidak sesuai dengan hipotesis maka dapat dilakukan peninjauan ulang terhadap penelitian atau percobaan.
3. Penerapan Metode Ilmiah dalam Kehidupan Sehari-hari Metode ilmiah dapat digunakan untuk memecahkan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kimia dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya bagaimana seorang peneliti ingin menanggulangi pencemaran air.
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF (UJI PEMAHAMAN)
- Dari data dibawah ini yang tidak termasuk materi adalah.... a. Kursi b. Emas c. Gas ( udara) D. Intelektual
- Pendekatan umum yang biasanya digunakan untuk mempelajari dan mengembangkan ilmu kimia disebut dengan… a. Metode kimia b. Metode eskperimen C. Metode ilmiah d. Metode demonstrasi
- Rani ingin mengetahui pengaruh suhu terhadap proses pelarutan gula dalam air. Dia menduga bahwa semakin tinggi suhu maka gula akan semakin cepat larut. Langkah-langkah metode ilmiah yang telah dilakukan oleh Rani tersebut telah sampai pada tahap … a. Menemukan masalah b. Mengumpulkan data c. Menarik kesimpulan D. Merumuskan hipotesis
- Dari suatu percobaan, didapatkan suatu rumusan masalah, yakni “bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik larutan?”. Hipotesis yang sesuai dari rumusan masalah tersebut adalah …. a. Daya hantar listrik meningkatkan konsentrasi larutan b. Daya hantar listrik menurunkan konsentrasi larutan C. Semakin besar konsentrasi larutan, maka daya hantar listriknya semakin besar d. Semua larutan memiliki daya hantar listrik
- Penjelasan yang benar mengenai hakikat ilmu kimia sebagai produk ilmiah adalah... a. Kimia sebagai suatu proses (alat atau metode) merupakan keterampilan-keterampilan dan sikap-sikap yang dibutuhkan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan. b. Ilmu kimia berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis atau sering dikenal dengan metode ilmiah C. Kimia sebagai produk meliputi sekumpulan pengetahuan yang terdiri atas fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum dan teori-teori yang diformulasikan sedemikian rupa sehingga membentuk suatu sistematika d. Ilmu kimia diperlukan dan terlibat dalam kegiatan industri, perdagangan, kesehatan dan kedokteran, pertanian dan berbagai bidang lain
- Dari suatu praktikum kimia, didapatkan hasil berupa fakta untuk membuktikan suatu teori yang ada. Pernyataan ini termasuk hakikat ilmu kimia sebagai …. a. Sifat B. Produk c. Penemuan d. Proses
- Pembuatan alat-alat konstruksi bangunan seperti baja ringan, semen, paralon merupakan peranan ilmu kimia dalam bidang …. a. Energi B. Industri c. Kesehatan d. lingkungan
Novela Tri Wulandari
BalasHapusX IPA 1
Assalamualaikum
BalasHapusNama : zahwa natasya hamzah
Kelas : X IPA 1
citra rahmadani X IPA 1
BalasHapusNama: Nova Aprilia
BalasHapusKelas :X IPA 1
Nama: Fitria nuraini
BalasHapusKelaa: X IPA 1
Nama : Yodha wiryawan
BalasHapusKelas : X IPA 1
nama: afiya raihana
BalasHapuskelas: X IPA 1
Nama:regina chanda
BalasHapusKlas:x ipa 1
Nama : Indi Ananda Nazwa
BalasHapusKelas : X IPA 1
Asaalammu'alaikum wr.wb bu
BalasHapusNama: Dwi Alvina Damayanti
Kelas: X IPA 1
Nama : m.azmi zakya yusuf
BalasHapusKls : X IPA 1
Nama : m.azmi zakya yusuf
BalasHapusKls : X IPA 1
Nama:Hervina sari
BalasHapusKls:X IPA 1
Asalamualaikum bu
BalasHapusNama: shofiyyah nur aziza
Kelas: X IPA 1
Nama:Mareta Agnesa Riama
BalasHapusKelas: X IPA 1
Sultan Aznam Hossen X IPA 1
BalasHapusSultan Aznam Hossen X IPA 1
BalasHapusNama: Ahmad Duta Prima Pahlevi
BalasHapusKelas: X IPA 1
Nama:sisilia ratu intana
BalasHapusKelas:X IPA 1
Luthfia Rahmawati x ipa 1
BalasHapus