KD sifat koligatif larutan
Sifat Koligatif Larutan
Sifat
koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah
partikel atau konsentrasi zat terlarutnya tetapi tidak bergantung pada jenis
zat terlarutnya. Dimana partikel-partikel zat terlarut tersebut dapat berupa
atom, ion, atau molekul. Jadi sifat-sifat tersebut tidak tergantung pada jenis
larutan. Beberapa sifat penting larutan yang termasuk ke dalam sifat koligatif larutan
adalah:
1.
Penurunan
tekanan uap
2.
Kenaikan
titik didih
3.
Penurunan
titik beku
4.
Tekanan osmotik
Sifat
koligatif larutan dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu sifat larutan
elektrolit dan non elektrolit. Hal itu disebabkan zat terlarut dalam larutan
elektrolit bertambah jumlahnya karena terurai menjadi ion-ion, sedangkan zat
terlarut pada larutan non elektrolit jumlahnya tetap karena tidak terurai
menjadi ion-ion, sesuai dengan hal tersebut maka sifat koligatif larutan
nonelektrolit lebih rendah daripada sifat larutan elektolit.
Karena
sifat koligatif larutan bergantung pada jumlah partikel zat terlarut, kita
harus mempelajari terlebih dahulu satuan-satuan konsentrasi yang menyatakan jumlah
partikel, yaitu molaritas (M) yang telah dipelajari sebelumnya, dan molalitas
(m) serta fraksi mol (X) yang akan dibahas di bawah ini.
1.
Molalitas
Molalitas (kemolalan) adalah satuan konsentrasi zat yang menyatakan jumlah mol (n) zat terlarut dalam 1 kilogram pelarut. Satuan dari
molalitas adalah molal (m) atau mol/kg. Persamaan yang menyatakan molalitas dituliskan sebagai
berikut:
m = n/p
Keterangan:
m = molalitas/kemolalan larutan
n = jumlah mol zat terlarut
p = massa pelarut dalam kg
Namun kita tidak selalu
menjumpai zat dengan massa yang dinyatakan dalam kilogram, pada umumnya
kebanyakan zat dituliskan massanya dalam satuan gram. Untuk itu, kita dapat
mengkonversi dahulu massa zat tersebut ke dalam kilogram dan menghitung
molalitasnya dengan rumus di atas, atau kita dapat langsung menghitungnya tanpa
mengkonversi dengan persamaan di
bawah ini:
m = n.1000/p
atau,
m = gr/Mr . 1000/p
dengan, gram = massa zat terlarut dalam gram
Mr = massa molekul
relatif zat
terlarut (gram/mol)
p(gram)
= massa pelarut dalam gram
2.
Fraksi Mol
Fraksi mol (X) adalah perbandingan jumlah mol zat terlarut atau
pelarut terhadap jumlah mol larutan. Jika jumlah mol pelarut adalah np dan jumlah mol zat terlarut adalah nt, maka fraksi
mol pelarut dan zat terlarut dapat
dinyatakan dengan persamaan di bawah ini:
Xp = np / np+nt dan Xt = nt/nt+np
Dimana jumlah fraksi mol dari
pelarut dan zat terlarut adalah 1
Xp+ Xt = 1
PENURUNAN TEKANAN UAP
1.
Pengertian Tekanan Uap Jenuh
Ketika
suatu cairan (misalkan air) dalam suatu wadah dibiarkan di udara terbuka, maka
lama kelamaan air tersebut akan habis. Hal ini terjadi karena air tersebut
menguap. Pada suhu normal (bukan pada titik didih air), penguapan hanya terjadi
pada bagian permukaan cairan.
Semakin
tinggi suhu, semakin cepat penguapan terjadi. Jika wadah yang berisi air ini
kita tutup rapat sehingga tidak ada uap air yang dapat lepas ke udara terbuka,
maka uap tersebut akan terperangkap di ruang antara tutup wadah dengan
permukaan air. Penguapan ini akan terus berlangsung sampai pada suatu ketika,
ruang tersebut sudah “penuh sesak” oleh uap air. Selanjutnya, karena
partikel-partikel uap air terus bergerak, maka mereka akan menumbuk ke sana
kemari, sehingga sebagian partikel uap air tersebut ada yang menumbuk cairan
dan kembali menjadi air. Ketika ada sebagian uap air yang berubah menjadi air
(mengembun), maka dia menyisakan ruang kosong yang kemudian akan diisi oleh
partikel air lain yang berubah menjadi uap air (menguap). Begitu seterusnya,
sehingga akan terbentuk kesetimbangan air–uap air, dan kondisi ini dinamakan
kondisi kesetimbangan. Nah, Tekanan yang ditimbulkan oleh uap
jenuh suatu zat cair dalam tempat tertutup disebut dengan tekanan uap jenuh.
2.
Penurunan Tekanan Uap Jenuh
Pada
tahun 1880-an kimiawan Perancis F.M. Raoult mendapati bahwa melarutkan suatu
zat terlarut mempunyai efek penurunan tekanan uap dari pelarut. Apabila pada
pelarut murni kita tambahkan sejumlah zat terlarut yang tidak mudah menguap,
apa yang akan terjadi?
Apabila
kedalam suatu pelarut murni dilarutkan suatu zat yang sukar menguap
(nonvolatile) misalnya garam, urea, gula, dsb. maka tekanan uap jenuh larutan
tersebut akan menjadi lebih rendah daripada tekanan uap jenuh pelarut murninya.
Tekanan uap jenuh bergantung pada jumlah partikel atau konsentrai zat terlarutnya.
Semakin besar konsentrasi zat terlarut, maka tekanan uap jenuh larutan tersebut
akan semakin rendah.
Raoult menyimpulkan tekanan uap jenuh larutan
sama dengan fraksi mol pelarut dikalikan dengan tekanan uap jenuh pelarut murni. Kesimpulannya itu dikenal sebagai Hukum Raoult. Hukum Raoult
dapat dinyatakan dengan persamaan
sebagai berikut:
P
= Pº × Xp
Keterangan:
P = tekanan uap
larutan
Pº = tekanan uap pelarut murni
Xp =
fraksi mol pelarut
Dan besarnya penurunan tekanan uap (ΔP) merupakan selisih antara tekanan
uap pelarut murn (Pº) dengan tekanan uap larutan (P). Penurunan tekanan uap jenuh dinyatakan dengan
persamaan sebagai berikut:
ΔP = Pº − P
Penurunan tekanan uap larutan (ΔP) dapat dikaitkan dengan fraksi mol zat terlarut:
ΔP =
Pº- P
=
Pº- (Xp × Pº)
= Pº- (1- Xt)
Pº
= Pº -Pº + (Xt
× Pº)
= Xt × Pº
Dan diperoleh persamaan di bawah
ini:
ΔP =
Xt × Pº
Penurunan tekanan uap tidak bergantung pada
jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi (fraksi mol). Larutan-larutan dengan fraksi
mol yang sama akan menghasilkan penurunan tekanan uap yang sama.
CONTOH SOAL:
1.
Fraksi mol urea dalam air adalah 0,5. Tekanan uap air pada 20°C adalah 17,5
mmHg. Berapakah tekanan uap jenuh larutan tersebut pada suhu tersebut?
Pembahasan
Xt
= 0,5
P0 = 17,5 mmHg
P0 = 17,5 mmHg
Maka:
ΔP = Xt ⋅ P0
= 0,5 ⋅ 17,5 mmHg
= 8,75 mmHg
= 0,5 ⋅ 17,5 mmHg
= 8,75 mmHg
P = P0 – ΔP
= 17,5 mmHg – 8,75 mmHg
= 8,75 mmHg
= 17,5 mmHg – 8,75 mmHg
= 8,75 mmHg
LATIHAN
SOAL
11.
Jelaskan apa
yang dimaksud dengan molalitas!
22.
Hitung fraksi mol dari larutan
urea 30 % Mr urea = 60 Mr air = 18
33. .Hitunglah penurunan tekanan uap
jenuh air, bila 45 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 90 gram air !
44.
Tekanan uap jenuh air pada suhu
1000C adalah 76 cmHg. Jika 18 g glukosa Mr 180 dilarutkan dalam 90
gram air Mr 18, maka suhu tersebut tekanan larutannya adalah....
55.
Sebanyak 45 gram senyawa
organik X dilarutkan dalam 135 gram air, ternyata dapat menurunkan tekanan uap
air dari 720 mmhg menjadi 675 mmhg. Maka massa molekul realtif senyawa X
adalah....
66. Sebanyak x gram CO(NH2)2 Mr 60
dilarutkn dalam 468 gram air Mr 18, sehingga tekanan uap jenuh larutan pada temperatur
300C = 28,62 mmHg. Jika pada temperatur tersebut tekanan uap jenuh air murni
sama dengan 31,8 mmHg, maka nilai x adalah...
Komentar
Posting Komentar