ISOMER, XI IPA5, XI IPA3
Mapel : Kimia
Guru B. Study : Siti Maysaroh, s.Pd
Kelas : XI IPA 5,3
Materi : Isomer
Tujuan pembelajaran: peserta didik dapat menuliskan dan menggolongkan ke dalam isomer struktur dan isomer geometri
ISOMER
Di antara
senyawa-senyawa organik yang telah diketahui di alam ini, ternyata banyak
ditemukan senyawa-senyawa berbeda yang mempunyai rumus molekul sama. Sebagai
contoh senyawa n-butana (CH3CH2CH2CH3)
dan 2-metilpropana (CH3CH(CH3)CH3), kedua
senyawa berbeda tersebut memiliki rumus molekul yang sama, yaitu C4H10.
Butana merupakan komponen utama elpiji, bahan bakar kendaraan roda dua, dan
bahan baku pembuatan karet sintetis. Pada umumnya pematik api gas diisi dengan
n-butana dan 2-metil-propana. Butana memiliki titik didih 0,5oC
sedangkan 2-metilpropana memiliki titik didih -10,2oC. Butana adalah
isomer dari 2-metilpropana, dengan kata lain butana dan 2-metilpropana adalah
senyawa-senyawa yang berisomer.
Isomer
adalah gejala atau peristiwa terdapatnya beberapa senyawa berbeda yang
mempunyai rumus molekul sama. Senyawa-senyawa yang berisomer dikatakan
merupakan isomer satu sama lain. Fenomena terdapatnya senyawa yang berbeda
tetapi memiliki rumus molekul yang sama yaitu n-butana dan 2-metil-propana
merupakan gejala isomer.
Isomer adalah suatu senyawa dari beberapa senyawa yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi mempunyai sifat berbeda akibat perbedaan susunan atom-atomnya. Dengan kata lain, isomer adalah suatu senyawa dari beberapa senyawa berbeda yang mempunyai rumus molekul sama. Kata isomer berasal dari kata Latin isomeres yang berarti mempunyai bagian yang sama. Isomeres sendiri merupakan gabungan dari kata iso yang artinya sama, dan meros yang artinya adalah bagian.
Kedua
senyawa tersebut jelas merupakan senyawa yang berbeda, hal tersebut diketahui
dari struktur dan sifat kedua senyawa yang berbeda. Senyawa 1-butena merupakan
senyawa dengan rantai karbon terbuka dan mempunyai gugus fungsi berupa ikatan
rangkap dua, sedangkan siklobutana merupakan senyawa dengan rantai karbon
tertutup atau siklis dan tidak mempunyai ikatan rangkap dua. Senyawa 1-butena
berwujud gas pada suhu kamar, karena mempunyai titik didih- 5oC,
sedangkan siklobutana berwujud gas, atau dapat berupa cairan pada daerah
bersuhu rendah (yaitu yang mempunyai suhu kamar kurang dari 13oC).
Senyawa 1-butena mempunyai rumus molekul C4H8, dan
siklobutana juga mempunyai rumus molekul sama, C4H8.
Karena kedua senyawa merupakan senyawa berbeda tetapi mempunyai rumus molekul
sama, maka 1-butena dan siklobutana berisomer.
Struktur
2-butena adalah CH3CH=CHCH3. Senyawa ini berbeda dengan
1-butena karena letak ikatan rangkap duanya berbeda, dan berbeda dengan
siklobutana karena rantai karbonnya terbuka, sedangkan siklobutana tertutup.
Akan tetapi, 2-butena mempunyai rumus molekul yang sama dengan 1-butena atau
siklobutana, yaitu C4H8. Dengan demikian 2-butena adalah
isomer dari 1- butena dan siklobutana.
Bila
diperhatikan lebih lanjut, ternyata terdapat dua jenis 2-butena, yaitu :
Cis-2-butena
dan trans-2-butena berbeda dalam susunan gugus atau atom yang terikat pada
karbon ikatan rangkap, pada cis-2-butena gugus-gugus metil terikat pada sisi
ikatan rangkap yang sama, sedangkan pada trans-2-butena gugus-gugus metil
terikat pada sisi ikatan rangkap yang bersebrangan. Perbedaan struktur keduanya
menyebabkan sifat keduanya juga berbeda, salah satunya dapat ditunjukkan dari
titik didih cis-2-butena dan trans-2-butena yang berbeda. Dengan demikian,
cis-2- butena dan trans 2-butena merupakan isomer satu sama lain.
Terdapat
dua jenis isomer, yaitu isomer struktur dan stereoisomer. Isomer struktur terjadi pada senyawa-senyawa yang memiliki rumus
molekul sama, namun berbeda ikatan antar atom-atomnya., sedangkan
stereoisomer adalah isomer dengan perbedaan terletak pada cara penataan
atom-atom dalam ruang, tetapi urutan penggabungan atom-atomnya tidak berbeda.
Terdapat
tiga jenis isomer struktur, yaitu
isomer rantai, fungsional dan posisi.
a.
Isomer rantai adalah gejala terdapatnya beberapa senyawa yang
berumus molekul sama, tetapi mempunyai rantai karbon berbeda.
b.
Isomer posisi terjadi pada senyawa-senyawa
yang memiliki rumus molekul sama, namun berbeda letak atau posisi gugus fungsi
atau substituennya.
c.
isomer gugus
fungsional
adalah senyawa dengan rumus molekul sama, namun berbeda gugus fungsinya.
Isomer ruang
dibedakan menjadi dua, yaitu isomer geometri (dalam konteks bidang dua-dimensi)
dan isomer optik (dalam konteks ruang tiga-dimensi).
a. Isomer Geometri (cis-trans)
Isomer geometri didefinisikan sebagai peristiwa terdapatnya beberapa
senyawa berbeda yang mempunyai rumus molekul sama, dan perbedaan di antara
senyawa-senyawa tersebut terletak pada cara penataan gugus-gugus di sekitar
ikatan rangkap. Isomer
geometri diakibatkan oleh ketegaran dalam molekul, yang dijumpai dalam dua
golongan senyawa, yaitu: alkena dan senyawa siklik. atom atau gugus atom yang terikat dengan
ikatan rangkap tidak dapat berputar bebas, sehingga alkena menampakkan gejala
isomer geometri. Contohnya adalah cis-1-butena dan trans
|
Isomer optik adalah gejala isomer yang terjadi
akibat perbedaan arah bidang putar cahaya terpolarisasi.
·
Khiralitas
Suatu objek yang tidak dapat
diimpitkan pada bayangan cerminnya dikatakan kiral
Komentar
Posting Komentar