Faktor fan hof

 

Sifat  koligatif Larutan

PENERAPAN  FAKTOR FANHOF

Untuk menjelaskan pengaruh banyaknya partikel zat terlarut dengan  kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan tersebut, Jacobus Henricus Van’t Hoff mengoreksi hukum Roult agar sesuai untuk larutan elektrolit. Hukum Roult kemudian dikalikan dengan suatu faktor yang diberi lambang i dan disebut faktor Van’ Hoff.

Misalkan sebuah larutan elektrolit lemah  XAYB  mengion menjadi  ion XB+ dan YA-, molalitas larutan elektrolit XAYB mula-mula adalah 
= derajat ionisasi. Maka :
XAYB                        A XB+          B YA-
Mula-mula                                         -                       -
Terurai                                                         B


Setimbang                                                          B

Jumlah akhir zat terlarut    =      XAYB     +       A XB+     +     B YA-
                                              + A            + B
                                           =   + B )
                                           =     dimana A+B = n
Jadi
                             (    Faktor Van”t Hoff   )
          : jumlah ion dari elektrolit
          : derajat disosiasi/ionisasi

 menyatakan jumlah zat elektrolit yang mengalami ionisasi, dengan harga 0-1. Suatu larutan mempunyai harga =1 jika terionisasi sempurna. Larutan yang terionisasi sempurna adalah elektrolit kuat. Jika  berharga 0< <1, larutan terionisasi sebagian. Larutan yang terionisasi sebagian adalah elektrolit lemah.

Oleh karena pertambaham sifat koligatif larutan elektrolit sebanding dengan pertambahan jumlah partikel dalam larutan, maka rumus-rumus sifat koligatif untuk larutan elektrolit sebagai berikut:
1.    Penurunan Tekanan Uap

Keterangan:
 : penurunan tekanan uap jenuh (mmHg)
  : tekanan uap jenuh pelarut murni (mmHg)
 : fraksi mol zat terlarut
   : faktor Van’t Hoff

2.    Kenaikan Titik Didih

Keterangan:
 : penurunan titik beku (oC)
   : molalitas (m)
 : tetapan penurunan titik beku (oC/m)
   : faktor Van’t Hoff

3.    Penurunan Titik Beku
Keterangan:
 : penurunan titik beku (oC)
   : molalitas (m)
 : tetapan penurunan titik beku (oC/m)
   : faktor Van’t Hoff

4.    Tekanan Osmotik
Keterangan:
   : tekanan osmotik (atm)
   : molaritas (mol/L)
   : tetapan gas= 0,082 L atm/mol K
    : suhu (K)
   : faktor Van’t Hoff

Contoh Soal: 

1.    Manakah yang mempunyaititikdidih yang lebih tinggi antara larutan urea 0,2 m atau Natrium klorida 0,2 m? Jelaskan .
Penyelesaian: Urea Non elektrolit = 1x0,2 = 0,2m
                        NaCl Elektrolit (n=2) = 2x0,2 = 0,4m
 Semakin banyak jumlah partikel terlarut, kenaikan titik didihnya akan semakin besar pula.
 Maka titik didih tertinggi adalah Natrium Klorida ( NaCl)


Latihan

      1.        Larutan yang memilikipenurunantitikbekutertinggiadalah....
a.     Glukosa 0,05 m
b.    Glukosa 0,10 m
c.     CaCl2 0,05 m
d.    CaCl2 0,10 m
e.     Urea 0,10m
  
2. Manakahdarikelimalarutan 0,1 molal zat-zat di bawahini yang mempunyaititikdidih paling tinggipadatekanan 1 atm?

a.     Urea                            d.   Natriumklorida
b.    Gula                            e.   Magnesium klorida
c.     Alkohol

Soal Uraian: 
1.    Sebanyak 29,25 gram NaCl yang dilarutkandidalam 200 mL air  memilikitekananosmotiksebesar 119,31 atmpadasuhu 27°C. Berapakahhargaidarilarutantersebut? (R= 0,082 L. atm. mol-1.K-1 ; Ar Na = 23 ; Cl = 35,5)
2.    HitunglahmassaCa(OH)2 yang harusdilarutkandalam 500 g air agar larutantersebutdapatmendidihpadasuhu 101,5 oC. (Kb air = 0,52 oC/m,  = 25 %,   dan Mr Ca(OH)2 = 74 g/mol)
3.    HitunglahpenurunantitikbekularutanNaCl 117 gram dalam 1,5 kg air jikadiketahuiKf air = 1,86 oC/m dan Mr NaCl = 58,5 g/mol.
4.    Berapakahderajationisasilarutanelektrolitbinerdengankonsentrasi 0,1 M padasuhu 27 oCdantekananosmotik 4,305 atm?

 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelas XI ipa 1,XI ipa 4 Menghitung pH larutan penyannga, kelas XI Ipa

Kelas XI ipa 1, pengertian larutan penyangga

Persen massa, kelas X ipa 5